Omzet merupakan salah satu aspek penting didalam pelaporan keuangan untuk mengukur kinerja bisnis kamu. Jika setiap bulannya terus meningkat, itu berarti penjualan juga meningkat. Ini adalah pertanda baik untuk bisnis kamu. Pahami lebih lengkap dan ketahui perbedaannya dengan profit!
Daftar Isi
Apa Itu Omzet?
Omzet adalah total penjualan dari barang atau jasa yang terjual dalam kurun waktu tertentu. Nama lainnya ialah pendapatan kotor. Ketika kamu berjualan, semua uang yang kamu dapat dari produk yang terjual itu lah yang disebut omzet.
Pada intinya, omzet adalah pendapatan yang belum dikurangi modal, biaya produksi, biaya operasional, dan biaya lainnya.
Umumnya nilai ini bisa menjadi penentu golongan sebuah bisnis atau perusahaan, apakah termasuk perusahaan skala kecil, menengah, atau besar. Berhubung masih merupakan pendapatan kotor, maka tidak bisa langsung memastikan keuntungan sebuah perusahaan hanya dengan melihat omzetnya saja.
Cara Menghitung Omzet
Setelah mengetahui pengertiannya, sekarang saatnya untuk mengetahui cara menghitungnya. Berikut ini rumus untuk menghitung omzet:
Omzet = jumlah barang atau jasa yang terjual x harga jual per unit barang atau jasa
Contohnya kamu menjual pakaian muslimah seperti baju tunik, celana sirwal, dan hijab. Berikut contoh tabel perhitungan omzet toko dalam satu bulan:
No | Produk Terjual | Unit | Harga Satuan | Total Penjualan |
1. | Tunik | 100 | Rp120.000 | Rp12.000.000 |
2. | Celana Sirwal | 50 | Rp80.000 | Rp4.000.000 |
3. | Hijab Polycotton | 120 | Rp12.500 | Rp1.500.000 |
4. | Hijab Cornskin | 80 | Rp30.000 | Rp2.400.000 |
Total Omzet | Rp19.900.000 |
Berdasarkan perhitungan tersebut, total omzet atau pendapatan kotor dalam satu bulan adalah Rp19.900.000.
Perbedaan Omzet dan Profit
Serupa tapi tak sama, banyak yang bingung membedakan keduanya.
Profit adalah nilai suatu produk yang sudah dikurangi dengan biaya modal. Pada dasarnya, profit adalah omzet yang sudah dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang atau jasa yang dijual. Biaya yang dimaksud dapat berupa biaya operasional, biaya pemasaran, gaji karyawan, dan biaya lainnya.
Berikut ini beberapa poin perbedaan omzet dan profit:
- Omzet disusun lebih dulu dalam laporan keuangan dan dikenal sebagai baris teratas. Profit ditentukan setelahnya, yaitu saat omzet dan semua biaya lain sudah dicatat. Profit dikenal juga dengan bottom line karena dicatat di bagian akhir.
- Omzet dapat dijadikan indikasi pertumbuhan suatu bisnis. Efektif atau tidaknya suatu strategi pemasaran dapat dinilai dari sini. Profit digunakan untuk mengukur efisiensi manajemen sebuah bisnis.
- Nilai omzet tidak boleh negatif. Profit umumnya lebih rendah dari pendapatan kotor dan nilainya bisa negatif yang menandakan rugi.
- Omzet tidak dapat secara langsung digunakan untuk menilai kesehatan keuangan perusahaan, tapi profit bisa secara langsung digunakan sebagai penilaian sehat atau tidaknya keuangan perusahaan.
Cara Meningkatkan Omzet dan Profit
Semakin tinggi pendapatan dan keuntungan, tentu semakin berhasil sebuah bisnis. Semakin tinggi omzet, seharusnya akan semakin tinggi juga profit yang akan didapatkan. Nah untuk meningkatkan keduanya, berikut beberapa hal yang bisa kamu lakukan:
1. Berikan Promo Menarik
Salah satu cara paling mudah untuk meningkatkan penjualan adalah dengan memberikan promo menarik. Kamu bisa memberikan potongan harga dalam rangka pay day, harbolnas, maupun hari libur nasional tertentu. Jika kamu berjualan online, promo gratis ongkir juga bisa menjadi salah satu promo yang diminati oleh masyarakat.
Penting untuk diperhatikan, sebelum memberikan potongan harga, kamu harus lebih dulu menghitung dengan baik. Jangan sampai omzet kamu meningkat, tapi profitnya justru menurun.
2. Pasang Iklan
Jika kamu jualan online, jangan sampai kamu tidak memanfaatkan fitur iklan!
Biasanya iklan di media sosial seperti Instagram Ads atau FB Ads bertujuan untuk meningkatkan pengunjung toko online. Semakin banyak yang berkunjung ke toko kamu, maka transaksi juga kemungkinan akan meningkat. Supaya biaya yang kamu keluarkan untuk promosi melalui ads tidak sia-sia, pastikan kamu memilih sasaran iklan yang tepat dan sesuai dengan target pasar.
3. Tingkatkan Kualitas Barang
Cara lain untuk menaikkan penjualan dan pendapatan adalah dengan meningkatkan kualitas barang. Ketika kualitas meningkat, kamu juga bisa menaikkan harga, sehingga otomatis pendapatan juga akan meningkat.
Contohnya kamu menjual produk fashion, jika biasanya kamu hanya menggunakan bahan dengan kualitas baik, selanjutnya kamu bisa mengeluarkan seri produk dengan bahan premium. Seri premium ini bisa dijual dengan harga yang lebih tinggi dari produk pendahulunya.
4. Buat Bundling Produk
Kamu juga bisa meningkatkan penjualan dengan membuat bundling produk.
Strategi satu ini juga bisa membantu meningkatkan penjualan untuk produk yang kurang laku. Kamu bisa mem-bundling produk yang kurang laku ini dengan produk yang sangat tinggi permintaannya, sehingga pembeli pun akan tetap tertarik untuk membelinya.
5. Bikin Website Toko Online
Website toko online dapat membantu transaksi menjadi lebih mudah dan meningkatkan kredibilitas toko kamu. Semakin mudah transaksi dan semakin luas jangkauan, tentu bisa membuat penjualan kamu meningkat, sehingga omzet kamu pun tentunya akan meningkat.