Bisnis hotel adalah salah satu bisnis yang berkembang di Indonesia, terutama di daerah-daerah wisata. Indonesia memiliki banyak lokasi pariwisata yang menarik wisatawan lokal maupun asing, seperti Bali, Lombok, Jogja, dan lain-lain. Selain itu, bisnis hotel juga bisa berjalan di kota-kota besar yang menjadi pusat bisnis dan pemerintahan, seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, dan lain-lain.
Daftar Isi
Jenis-Jenis Hotel di Indonesia
Hotel di Indonesia bisa dibedakan berdasarkan target marketnya, yaitu:
- Hotel budget: hotel yang menawarkan harga sewa yang terjangkau untuk traveler yang ingin menghemat biaya. Biasanya hotel ini memiliki fasilitas yang sederhana dan minimalis, seperti kamar mandi dalam, AC, TV, dan Wi-Fi.
- Hotel bintang: hotel yang menawarkan fasilitas dan pelayanan yang lebih lengkap dan berkualitas untuk traveler yang menginginkan kenyamanan dan kemewahan. Biasanya hotel ini memiliki fasilitas seperti restoran, kolam renang, spa, gym, ruang rapat, dan lain-lain. Hotel bintang dibagi lagi menjadi beberapa kategori, yaitu bintang 1 sampai 5. Semakin tinggi bintangnya, semakin mahal harganya.
- Hotel butik: hotel yang menawarkan konsep dan desain yang unik dan berbeda dari hotel-hotel lainnya. Biasanya hotel ini memiliki tema tertentu yang mencerminkan karakteristik daerah atau budaya setempat. Hotel butik juga lebih kecil dan eksklusif daripada hotel-hotel besar.
Potensi Bisnis Hotel di Indonesia
Bisnis hotel di Indonesia memiliki potensi yang cukup besar mengingat jumlah wisatawan yang berkunjung ke Indonesia setiap tahunnya. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada tahun 2019 mencapai 16,11 juta orang, naik 1,88% dari tahun 2018. Sementara itu, jumlah pergerakan wisatawan nusantara pada tahun 2019 mencapai 303 juta orang.
Selain itu, bisnis hotel di Indonesia juga didukung oleh perkembangan infrastruktur pariwisata yang terus dilakukan oleh pemerintah. Beberapa proyek infrastruktur yang sedang berjalan antara lain adalah pembangunan bandara baru di Bali dan Jogja, pembangunan jalan tol Trans Jawa dan Trans Sumatera, pembangunan destinasi wisata super prioritas seperti Labuan Bajo dan Danau Toba, dan lain-lain.
Namun demikian, bisnis hotel di Indonesia juga menghadapi beberapa tantangan dan hambatan. Salah satunya adalah pandemi Covid-19 yang telah berdampak negatif pada industri pariwisata secara global. Akibat pandemi ini, banyak hotel yang mengalami penurunan okupansi dan pendapatan hingga harus tutup sementara atau permanen. Menurut data Asosiasi Perhotelan Indonesia (PHRI), sekitar 2.000 hotel di Indonesia telah tutup akibat pandemi Covid-19.
Cara Mendirikan Bisnis Hotel di Indonesia
Untuk mendirikan bisnis hotel di Indonesia, ada beberapa langkah yang harus dilakukan, yaitu:
1. Membuat perencanaan bisnis
Langkah ini meliputi menentukan jenis hotel yang akan dibangun, lokasi hotel yang strategis dan sesuai dengan target marketnya, modal awal yang dibutuhkan untuk membangun atau menyewa bangunan hotel dan membeli peralatan serta perlengkapan hotelnya, estimasi pendapatan dan pengeluaran hotel per bulan atau per tahunnya, strategi pemasaran dan promosi hotelnya, analisis pesaing dan peluang pasar hotelnya, dan lain-lain.
2. Mengurus perizinan bisnis
Langkah ini meliputi mengurus izin usaha pariwisata (IUP) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, izin mendirikan bangunan (IMB) dari pemerintah daerah setempat, izin gangguan (HO) dari kepolisian setempat, nomor pokok wajib pajak (NPWP) dari Direktorat Jenderal Pajak, tanda daftar perusahaan (TDP) dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat, surat izin usaha perdagangan (SIUP) dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat, surat keterangan domisili usaha (SKDU) dari kelurahan atau kecamatan setempat, dan lain-lain.
3. Membangun atau menyewa bangunan hotel
Langkah ini meliputi membangun atau menyewa bangunan hotel sesuai dengan desain dan konsep yang telah direncanakan sebelumnya. Bangunan hotel harus memenuhi standar kesehatan, keselamatan, dan kenyamanan bagi pengunjung dan karyawan hotel. Bangunan hotel juga harus memiliki fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan oleh hotel, seperti kamar tidur, kamar mandi, lobby, restoran, kolam renang, ruang rapat, parkir, dan lain-lain.
4. Membeli peralatan dan perlengkapan hotel
Langkah ini meliputi membeli peralatan dan perlengkapan hotel yang dibutuhkan untuk menjalankan operasional hotel. Peralatan dan perlengkapan hotel antara lain adalah kasur, bantal, selimut, sprei, handuk, sabun, sampo, sikat gigi, pasta gigi, AC, TV, Wi-Fi, telepon, meja, kursi, lemari, lampu, kulkas, microwave, kompor, panci, piring, gelas, sendok, garpu, pisau, alat kebersihan, alat pemadam kebakaran, CCTV, alarm keamanan, dan lain-lain.
5. Merekrut dan melatih karyawan hotel
Langkah ini meliputi merekrut dan melatih karyawan hotel yang akan bertugas di berbagai bagian hotel. Karyawan hotel antara lain adalah manajer hotel yang bertanggung jawab atas keseluruhan operasional hotel; resepsionis yang bertugas menerima tamu dan memberikan informasi tentang hotel; housekeeping yang bertugas membersihkan kamar-kamar dan area umum hotel; room service yang bertugas mengantarkan makanan dan minuman ke kamar tamu; chef dan pelayan yang bertugas memasak dan menyajikan makanan dan minuman di restoran hotel; security yang bertugas menjaga keamanan hotel; dan lain-lain.
6. Membuka dan mempromosikan hotel
Langkah ini meliputi membuka hotel untuk menerima tamu dan mempromosikan hotel agar dikenal oleh masyarakat luas. Cara mempromosikan hotel antara lain adalah dengan membuat website atau media sosial hotel yang menampilkan informasi tentang fasilitas, harga sewa, lokasi, testimoni tamu, dan kontak reservasi hotel. Selain itu, bisa juga bekerja sama dengan agen perjalanan atau online travel agent (OTA) seperti Traveloka atau Booking.com untuk menawarkan paket menginap di hotel; mengikuti pameran pariwisata atau event-event tertentu yang berkaitan dengan industri pariwisata; memberikan diskon atau promo khusus untuk tamu-tamu tertentu seperti pelajar, keluarga besar, atau rombongan; memberikan pelayanan yang ramah dan profesional kepada tamu-tamu agar mereka puas dan mau merekomendasikan hotel kepada orang lain; dan lain-lain.
Bisnis hotel adalah bisnis yang kompetitif dan dinamis. Untuk sukses di bisnis ini, tidak cukup hanya dengan memiliki produk yang berkualitas, tetapi juga harus memiliki strategi pemasaran yang tepat. Dengan memanfaatkan media sosial, website, dan online travel agent (OTA) sebagai alat pemasaran online, bisnis hotel bisa meningkatkan visibilitas, reputasi, dan penjualan di era digital ini.