Apakah sekarang ini kamu sedang mencari tahu dan juga melakukan riset untuk pembuatan website? Mungkin kamu sudah beberapa kali menemukan istilah website single-page dan website multi-page. Apa yang dimaksud dari kedua istilah ini? Dan bagaimanakah menentukan pilihan yang tepat untuk website kamu? Yuk, kita cari tahu jawabannya pada artikel ini!
Daftar Isi
Pengertian website single-page
Website single-page merupakan website yang dibuat hanya dengan satu halaman HTML. Pada website single-page ini, pengunjung hanya perlu scroll ke bawah untuk dapat melihat semua informasi yang tersedia pada website tersebut. Website single-page melakukan load halaman sekali dan membuat pengunjung seakan berpindah halaman tanpa load dari awal lagi.
Dengan kata lain, ketika berpindah halaman, tidak semua elemen di halaman itu di-reload atau dimuat ulang. Setiap kamu berpindah halaman, yang di-reload hanya elemen kontennya. Oleh karena itu, waktu loading ke website single-page cenderung lebih cepat dan tidak memakan bandwith yang besar.
Banyak website single-page yang biasa dipakai sehari-hari, di antaranya Google, Gmail, Facebook, dan Twitter. Website single-page menggunakan HTML untuk menampilkan halaman beserta CSS untuk style-nya. Sedangkan bahasa coding yang digunakan ialah Javascript, VueJS, Angular, atau React.
Pengertian website multi-page
Sesuai namanya, website multi-page terdiri dari beberapa halaman. Jenis website ini juga biasa dikenal sebagai website tradisional. Ketika pengunjung berpindah halaman di website multi-page, website tersebut akan me-reload seluruh elemen yang terdapat di halaman tersebut. Contohnya, ketika pengunjung ingin melihat produk lain di sebuah website, website tersebut akan memuat ulang header, sidebar, footer, dan sebagainya. Shopee merupakan salah satu contoh website multi-page.
Selain Shopee, website multi-page lain yang sering umum gunakan sehari-hari mungkin Tokopedia, Bukalapak, dan marketplace lainnya. Selain itu, Wikipedia juga termasuk website multi-page.
Website single-page vs multi-page
Menentukan pilihan di antara website single-page dan multi-page memang tidak mudah. Dengan semakin banyaknya pengguna yang browsing melalui perangkat mobile, website single-page yang simpel, cepat, dan responsif memang menjadi pilihan bagi sebagian orang. Namun, di sisi lain, website multi-page, yang memiliki alur navigasi yang tradisional dan lebih familier untuk pengguna, juga menjadi pilihan yang banyak diminati oleh sebagian pemilik website.
Untuk lebih memantapkan pilihan kamu, mari simak kekurangan dan kelebihan yang dimiliki oleh website single-page dan multi-page.
Mengapa harus memilih website single-page?
Cepat dan responsif
Website single-page memiliki desain yang lebih clean dan simpel karena mereka menampilkan informasi secara komprehensif dan terfokus. Artinya, pengunjung disajikan user experience yang intuitif dan linear, di mana bagian awal, tengah, dan akhir dari website tersebut dapat dikenali dengan jelas.
Rata-rata pengunjung website sekarang memiliki rentang perhatian yang semakin pendek. Tidak semua pengunjung mau membuka website rumit yang memiliki banyak halaman untuk mencari informasi serta produk yang mereka inginkan. Menurut sebuah studi, pengunjung website rata-rata menghabiskan waktu selama 15 detik di sebuah website. Oleh karena itu, kamu harus dapat menyampaikan pesanmu secepat mungkin. Dengan menggunakan website single-page, kamu dapat memasukkan semua informasi penting mengenai bisnismu di satu halaman.
Meningkatkan conversion rates
Dengan sistem navigasi simpel dan lebih lugas pada website single-page, biasanya pengunjung hanya diharapkan untuk melakukan satu action saja (membeli produk, berlangganan newsletter, dan sebagainya). Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa website single-page memiliki tingkat konversi hingga 37.5% lebih tinggi dibandingkan website multi-page karena pengunjung memulai action dan berpindah dari satu action ke action lain lebih cepat, tanpa harus kebingungan menavigasikan halaman atau terdistraksi oleh hal lain di halaman tersebut.
Proses checkout pada website multi-page. Terdiri dari beberapa langkah dan klik.
Proses checkout pada website multi-page terasa berlapis-lapis dan kadang terasa sangat panjang untuk menuju ke titik pembayaran. Hal ini menyebabkan tingginya tingkat cart abandonment (customer meninggalkan produk di keranjang belanja) dan kemudian membuat tingkat konversi menurun.
Website single-page jelas menang dalam dalam hal ini. Dengan website single-page, checkout jadi lebih mudah karena pengisian data seperti alamat email, pengiriman, dan pembayaran sudah tertera dalam satu halaman.
Cocok untuk perangkat mobile
Seiring dengan semakin bertambah banyaknya pengguna yang mengakses internet melalui perangkat mobile, desain yang responsif menjadi syarat penting untuk sebuah website. Website single-page dapat merealisasikan hal ini karena dapat diakses secara optimal untuk perangkat mobile atau dengan kata lain sudah mobile-friendly.
Ilustrasi website yang non-mobile-friendly vs mobile-friendly menurut Google. Website yang non-mobile-friendly sulit dibaca dan membutuhkan zoom dan pinch yang merepotkan pengunjung.
Seperti yang sudah disebutkan di atas, website single-page memiliki navigasi yang mudah karena semuanya bersifat linear dan hanya dibutuhkan scroll ke bawah tanpa harus klik sana-sini. Selain itu, scrolling merupakan hal paling alami untuk pengguna perangkat mobile karena mereka sudah terbiasa dengan scrolling ketika browsing konten.
Proses caching lebih efektif
Website single-page memanfaatkan local storage pada browser sehingga proses caching lebih efektif. Website single-page dapat mengirim hanya satu request, lalu responsnya disimpan dalam local storage sehingga dapat digunakan kembali bahkan dalam keadaan offline.
Lalu, bagaimana dengan website multi-page?
Nah, di atas sudah dibahas mengenai website single-page beserta kelebihan-kelebihannya. Lalu, apakah website multi-page tidak direkomendasikan? Jawabannya, belum tentu. Bagaimanapun setiap hal memiliki kekurangan dan ketidakcocokan masing-masing. Lebih lanjutnya, simak poin-poin di bawah ini!
Keunggulan website multi-page:
- SEO lebih optimal. Website multi-page dinilai lebih bagus untuk SEO karena di setiap halaman bisa ditaruh keyword yang berbeda. Selain itu, mesin crawler Google juga bisa langsung merayapi halaman website karena halaman kita sudah ter-render ke mode HTML.
- Navigasi yang lebih familier. Website multi-page sudah ada sejak 1990-an, yang artinya sebagian pengguna internet sudah familier dan merasa nyaman dengan tipe website ini.
Kekurangan website multi-page:
- Performa lebih lambat. Website multi-page akan melakukan reload seluruh elemen halaman ketika akan berpindah halaman (misalnya header dan footer) dan kemudian men-download lagi, yang bisa dibilang tidak efisien. Hal ini selain memengaruhi performa, juga memakan lebih banyak kuota internet (bagi pengunjung).
- Proses maintenance memakan waktu dan tenaga. Kamu harus mempertimbangkan seberapa sering ingin meng-update atau menambahkan konten baru ke website kamu. Sudah pasti mengelola satu halaman akan lebih mudah daripada mengurus beberapa halaman sekaligus. Lalu, pertimbangkan pula apakah kamu bisa melakukan maintenance sendiri atau harus dilakukan oleh orang lain yang di mana akan berpengaruh pula terhadap biaya yang akan kamu keluarkan.
- Pengunjung mudah pergi. Hal yang juga perlu diperhatikan adalah bounce rate website kamu. Website dengan konten yang berat akan loading dengan lebih lambat sehingga seringkali membuat pengunjung enggan menunggu dan akhirnya pergi.
Website mana yang paling cocok untukmu?
Pilihan di antara dua opsi ini akan sangat bergantung pada tujuan bisnis kamu dan apa yang kamu tawarkan. Singkatnya, website single-page akan cocok jika kamu ingin mendorong pengunjung untuk melakukan action tertentu, misalnya pembelian barang. Ini juga ideal jika kamu ingin memiliki website yang mobile-friendly. Di sisi lain, website multi-page dapat menjadi pilihan pas jika kamu ingin menghasilkan lebih banyak konten yang text-heavy atau terdiri dari banyak, serta jika kamu ingin memaksimalkan strategi SEO.
Tidak ada aturan baku mengenai tipe website yang pas, tetapi yang jelas pastikan website kamu menawarkan user experience terbaik bagi pengunjung atau customer kamu. Ambil pendekatan yang mengutamakan konten dan pahami apa yang paling disukai pengguna website kamu dalam hal user experience dan konten online, dan gunakan pola desain yang sesuai.
Yang paling penting untuk dilakukan adalah mengutamakan konten kamu. Pikirkan informasi yang kamu ingin sampaikan ke pengunjung dan bagaimana membuat informasi itu dapat diakses oleh pengguna. Dan, jika kamu masih tidak yakin, lakukanlah eksperimen dan biarkan pengguna kamu yang memutuskan!