“Manfaatkan rumah ini untuk kebaikan orang banyak, jika kalian tidak memerlukannya….”

Kata-kata itu diucapkan almarhun Sumarno Wiryo Sumarto bin Yoesoef Wirjo Soemarto, ayahanda kami, 8 hari sebelum wafatnya beliau, tgl. 1 April 2012 atau tepatnya 18 Muharram 1423H.

Saya sampaikan pesan ayahanda tersebut kepada ibu dan adik-adik, dan semua menyatakan setuju untuk merealisasikan keinginan almarhum ayahanda. Saya pun dalam kebingungan menterjemahkan pesan alm. Ayahanda, apa yang harus saya lakukan ? bagaimana saya harus memulai ? dari mana dan kapan saya memulai ? dan banyak sekali pertanyaan dalam kepala saya.

Tentu saja memohon pertolongan Alloh adalah sesuatu yang harus. Alhamdulillah tidak lama kemudian, Alloh mempertemukan saya dengan orang-orang yang sampai saat ini menjadi bagian sejarah yang tidak akan pernah dilupakan di Sekolah Segar Amanah ini, Ibu Warsiati, lebih akrab dipanggil Bu War. Memang tidak pernah ada “kebetulan”, memang kami dipertemukan Alloh tidak ada rencana apapun sebelumnya.

Bu War menyampaikan bahwa beliau sedang kuliah di PAUD,

“Bun kita bikin PAUD aja…”

“Nanti saya hubungi teman-teman saya yang mau bantu”

itu yang terucap ketika saya menyampaikan kebingungan saya.

“Bisakah dimulai dengan yang ada dan dengan hal yang sederhana?” tanya saya

“InsyaAlloh bisa, nanti kita diskusi dengan dosen saya ya bu Iin…”

dan saya berpikir mungkin ini jawaban dari Allah atas kebingungan saya

Bu Iin memberi semangat bahwa dengan apa yang ada, dengan hal-hal yang terbatas kita bisa memulai pesan ayahanda, maka diputuskan didirikan PAUD atas bantuan bu War dan bu Iin. Barokalloh, atas bimbingan Alloh, maka saya mendapatkan ide untuk memberi nama PAUD tersebut dengan “SEGAR AMANAH”, sederhana saja, SEGAR kependekan dari SEhat dan buGAR, yang bermakna Sehat Jiwanya Bugar Raganya, AMANAH, karena ini adalah amanah ayahanda yang harus dilaksanakan.

Tagline yang digunakan adalah “Sekolah Bernuansa Islami – Membangun Generasi Mandiri, Sehat dan Berakhlaq Mulia”. Nuansa Islami dimaksudkan, bahwa di sekolah kami Islam bukan hanya kerangka teori saja, tetapi diamalkan dalam kehidupan sehari-hari dalam sekolah oleh semua pihak yang terlibat termasuk ruang-ruang dan halaman sekolah harus memperlihatkan ciri Islamnya. Maka, sekolah harus bersih dan nyaman, sikap dan perilaku semua stakeholder harus benar dan baik.

Perjuangan yang tidak mudah, tetapi terus berusaha ke arah sana. “Saya ingin sekolah ini menjadi rumah ke-2 bagi anak-anak disini” itu adalah harapan saya, maka lingkungan dan orang-orang di sekolah harus bisa memberikan kenyamanan bagi anak-anak.

Alhamdulillah, kami memulai PAUD dengan 5 orang murid diantaranya adalah 2 ponakan, 1 anak sendiri, 1 anak sahabat, dan 1 anak tetangga. Tidak lama kemudian datanglah ke sekolah kami seorang ibu dengan mengantar anaknya yang “autism”. Setelah berdiskusi dengan teman-teman, kami tetapkan untuk menerima anak tersebut. Ibu Tini adalah orang pertama yang berjasa, karena beliaulah yang menangani siswa pertama kami dengan autism. Alhamdulillah, siswa dengan autism memberikan warna dan makna yang berbeda untuk kami. Kami jadi banyak belajar dan bersyukur, kami baru tahu bahwa ternyata ada anak-anak kita yang harus mendapat perhatian lebih karena berkebutuhan khusus.

Kekuatan informasi dari mulut ke mulut, menjadikan PAUD Segar Amanah sudah mulai didatangi beberapa orang tua yang tertarik dengan program kami, karena benar-benar bermain dan belajar untuk mandiri. Sejak itu, sekolah kami dikenal dengan sekolah inklusi, karena menerima anak berkebutuhan khusus dan tidak berkebutuhan khusus secara bersama.

Melihat kebutuhan anak-anak tersebut, maka dengan niat tulus dan bimbingan Ibu Dr. Lara Fridani, Psi. MPsi., tahun 2004 kami mulai membuat tim Pusat Intervensi Dini Segar Amanah, yang dijalankan oleh Ibu Tini, Ibu Lia, dan programmer lainnya. Program yang kami susun, adalah bagaimana mempersiapkan anak-anak untuk mampu mandiri dalam lingkungan yang sebenarnya, karenanya kegiatan belajar yang kami lakukan sering menjadikan lingkungan sekitar sebagai tempat belajar, seperti, tetangga, warung, kantor pos, rumah sakit, supermarket, kantor polisi, kantor pemadam kebakaran, dan lain-lain, ini berlaku untuk semua siswa, termasuk anak berkebutuhan khusus.

Atas kebutuhan dan permohonan orang tua dikarenakan sulitnya mencarikan sekolah untuk anak-anaknya yang berkebutuhan khusus, akhirnya kami mendirikan Taman Kanak-kanak, dan Sekolah Dasar di tahun 2007 sekaligus meresmikan Yayasan Amanah Sumarno Halimah sebagai badan hukum yang menaungi sekolah. Alhamdulillah dengan niat yang tulus membantu anak-anak tersebut, keseriusan dan kesungguhan Sekolah Segar Amanah dan YASH terus ada dan tumbuh berkembang hingga sekarang.