Saya Hidup di Dalam Minat

Saat ini, yang saya bisa lihat hanyalah sebuah dunia tak berujung. Ketika saya mencoba berjalan ke segala arah, dengan segala cara dan tujuan yang belum pasti, tetap saja–saya belum menemukan jalan buntu.

Dulu, dulu sekali, saya pernah merasa dihentikan. Saya melihat sebuah ‘akhir’, padahal itu bukan benar-benar akhir. Saya sendiri yang mendeklarasikan bahwa ‘tidak ada lagi yang bisa saya lakukan’, ‘ah, saya tidak bisa apa-apa’, atau ‘mau bagaimana? sumber dayanya saja tidak ada’. Saya juga sempat berpikir, ‘apa saya bisa hidup dalam minat saya tanpa tekanan dari siapa pun? Bisa mendapatkan segalanya dengan mudah tanpa harus banting tulang?’

Semua itu saya pikirkan saat saya duduk di bangku SMP. Masih terlalu muda? Ya. Bahkan saat itu, bahkan hingga sekarang, saya belum pernah merasakan definisi kesulitan yang sebenarnya. Syukur, Tuhan menganugerahi saya hidup berkecukupan, namun bukan berarti saya tidak bisa berimajinasi ‘bagaimana kalau begini, bagaimana kalau begitu?’ 

Sungguh, siapa yang tidak mau hidup dalam minat pribadi? Siapa yang tidak mau bekerja sebagai tukang tidur profesional lalu digaji sebesar Rp226.000.000,00? Sebenarnya banyak rahasia indah mengenai cara-cara bertahan hidup di dunia, tergantung usaha dan kreatifitas individu yang berusaha meraih mimpinya.

Saya, Krisanti Debora Angelia, menyukai diri saya sendiri sebagai saya. Laman krisdeans.com hanyalah 20% pemikiran dan kreatifitas yang sengaja saya tuangkan secara publik. Jangan berharap besar laman ini akan memberikan lonjakan keras yang mengubah dunia–menurut saya, tidak akan sedramatis itu. Tetapi harapan besar saya adalah, saya bisa semakin mengeksplorasi dan mencintai diri saya sendiri, dan memberikan dampak positif kepada orang lain.

Best Regards,

Krisdeans